Topi uskup paving adalah salah satu tipe conblock yang berfungsi sebagai pengunci pada bagian pinggir paving block. Namun bisa juga di pakai sebagai paving utama dengan mengkombinasikan dengan paving block tipe ubin kecil.
Cara Menghitung Uskup Paving
Sebelum kami menguraikan bagaimana cara menghitung jumlah pemakaian uskup paving , perlu kalian ketahui bahwa umumnya paving block dijual dengan satuan per m2. Namun tentu saja berbeda dengan paving block topi uskup ini yang biasa nya di gunakan sebagai pengunci pinggir paving block sehingga ini memudahkan anda dalam tahap pemasangannya tanpa harus menggunkan potongan paving sebagai las-las an.
Oleh karena itu untuk menghitung uskup paving adalah dengan mengukur keliling area yang akan di paving. Contoh : Sebuah lahan yang hendak di paving memiliki luas 196m2 yang mana panjang area nya 14 m1 dan lebar nya 14 m1. Apabilah seluruh area memang akan di finishing dengan topi uskup maka kalian hanya tinggal mengukur keseluruhan / panjang keliling area tersebut. Yang didapati adalah 56 m1. Sekarang kita tinggal mengkonversikan nya ke dalam ukuran topi uskup paving yang mana mempunyai ukuran panjang 30cm per buah / 3,3 pcs per m1. Maka 56 x 3,3 dan hasilnya adalah 184,8 Pcs atau dibulatkan menjadi 185 pcs.
Itulah uraian singkat mengenai cara menghitung uskup paving, dan sebagai tambahan kami akan memberikan tips dan langkah pemasangan paving block dibawah.
Langkah apa saja yang harus dilakukan sebelum memasang paving block?
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pahami baik – baik langkah demi langkah pemasangan paving block.
1.Pastikan Lahan Sudah Dirapikan Terlebih Dahulu
Proses perapihan lahan tak bisa dianggap remeh, yang mana menjadi tahap paling awal untuk menentukan kualitas pemasangan dari paving block itu sendiri. Proses ini meliputi, pencabutan rumput, pembersihan sampah hingga pengambilan bebatuan.
2.Proses Leveling Pada Permukaan Tanah yang Sudah Dirapikan
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui tinggi rendahnya permukaan tanah yang akan dipasangi paving block. Setelah mendapatkan data lengkap terkait leveling tanah, nantinya bisa dijadikan sebagai acuan untuk proses berikutnya.
3.Proses Gelar Limeston untuk Meratakan Tanah
Agar permukaan tanah menjadi sama rata, bisa dilakukan dengan gelar limeston. Limeston merupakan sejenis batu kapur yang fungsinya sebagai lapisan fondasi untuk memperkuat bagian geotekstil pada tanah lunak sehingga mampu meningkatkan daya dukung terhadap tanah dasarnya.
4.Proses Pelapisan dengan Menggunakan Basecourse
Basecourse merupakan salah satu jenis bebatuan yang fungsinya untuk mengeraskan permukaan tanah sehingga bisa lebih rata dan memudahkan proses pemasangan paving block.
5.Proses Pemadatan dengan Memanfaatkan Alat Berat
Permukaan tanah yang rata saja tidak cukup untuk pemasangan paving block, karena masing rawan bergerak jika tidak dipadatkan terlebih dahulu. Proses pemadatan permukaan tanah bisa dilakukan dengan memanfaatkan alat berat. Beberapa alat yang direkomendasikan seperti tamping roller, smooth wheel roller, pneumatic tired roller, vibrator compactor dan lain sebagainya.
6.Proses Pelapisan Menggunakan Abu Batu
Abu batu merupakan agregat halus yang sebelumnya sudah melalui proses pengayakan terlebih dahulu sehingga didapatkan hasil sesuai standar yang dibutuhkan. Tak hanya pasir, abu batu bisa digunakan sebagai bahan campuran pada material konstruksi, temasuk sebagai pelapis aspal. Pada pemasangan paving block, abu batu bisa mulai diratakan setelah proses pemadatan tanah selesai dilakukan.
7.Proses Pemasangan Paving Block
Untuk mendapatkan hasil yang rapi, presisi dan cantik, dibutuhkan tangan – tangan terampil dari para ahli pemasangan paving block. Pemasangannya pun bisa disesuaikan dengan selera Anda.
Beberapa model pemasangan paving block yang direkomendasikan seperti topi uskup, interpave, ubin, segi enam dan lain sebagainya. Masing – masing pola dalam proses pemasangan tentu ada kesulitan tersendiri. Beda model, akan berbeda tingkat kesulitannya.
8.Proses Stamper Kodok
Stamper kodok bisa dikatakan sebagai proses finishing dari pemasangan paving block. Tujuan melakukan stamper kodok adalah untuk membuat paving block yang sudah ditata rapi menjadi saling terkunci. Dengan demikian, meski sering kehujanan, sering dilewati motor atau mobil, paving block tersebut tidak mudah bergeser.
Stamper kodok merupakan alat khusus yang sering disebut plate compactor. Kehadirannya, memang berfungsi untuk meratakan sekaligus memadatkan permukaan pada proses pemasangan paving block.
Proses pemasangan paving block ternyata tak sesimpel yang dibayangkan ya. Memang dibutuhkan seorang ahli konstruksi agar hasilnya pun sesuai harapan dan bisa dinikmati dlaam jangka waktu panjang. Untuk itu, urusan pemasangan paving block, bisa Anda serahkan kepada ahlinya, Sentracon.
Penutup
Demikianlah informasi dan penawaran harga paving block topi uskup semoga kami bisa bekerjasama dengan anda yang memang sedang mencari / membutuhkan material topi uskup paving block serta jenis dan model paving block lainnya. Terima kasih
M Mas’ud –
Terima kasih, conblock sama topi uskup nya sesuai.